Beda Tarawih dan Tahajjud?
Assalamu'alaikum. ustdz...Apakah perbedaan sholat tarawih dengan sholat tahajud?
apakah jika sudah sholat tarawih tidak perlu sholat tahajud?

Jawaban

Memang terjadi perbedaan pendapat tentang apa itu tahajjud dan tarawih, pendapat pertama mengatakan tahajjud berbeda dengan tarawih, tahajjud adalah shalat sunnah malam yang dikerjakan setelah tidur sedangkan tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah selesai shalat Isya dibulan Ramadhan saja dan tidak ada diluar Ramadhan. Namun sayang, pendapat ini tidak didukung dengan dalil yang kuat menurut saya.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa, tidak ada perbedaan antara tahajjud dan tarawih, itu-itu juga, kedua-duanya dua nama yang berbeda tetapi merujuk pada satu perbuatan, yakni shalat sunnah yang dikerjakan antara shalat Isya dan Shubuh, tanpa perlu didahului oleh tidur ataupun ngantuk.

Alasan pendapat yang kedua ini adalah:
Dari ‘Aisyah : “Rasulullah Saw tidak pernah menambahi, baik pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan, dari sebelas raka’at. Beliau sholat empat raka’at dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau sholat empat raka’at dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau sholat tiga raka’at.”; Lalu ‘Aisyah berkata : “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum sholat witir ?” ; Beliau menjawab : “Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tidak tidur.” [Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Malik bin Anas]
Dalam hadits tersebut sangat jelas kalau shalat Rasul dibulan Ramadhan atau diluar Ramadhan jumlah rakaatnya segitu-gitunya, tidak ada penambahan jumlah rakaat, paling yang diperdebatkan adalah riwayat lain yang mengatakan 13 rakaat. Kalau memang tarawih itu berbeda dengan tahajjud, tentu ada penjelasan kalau Rasul menambah secara khusus jumlah Rakaat dibulan Ramadhan karena beliau menambah shalat Tarawih disamping shalat Tahajjud.

Alasan lain, secara istilah, shalat tarawih juga tidak dikenal dizaman Rasul, istilah yang dipakai dalam riwayat hadits hanyalah qiyam Ramadhan, istilah tarawih hanyalah istilah yang muncul belakangan, secara bahasa tarawih itu bermakna rehat, karena shalat malamnya dizaman Rasul dan Shahabat dilakukan secara santai dan tidak terburu-buru seperti zaman kita ini, makanya shalat malam (qiyam Ramadhan) tersebut disebut juga shalat tarawih, yang pada dasarnya merupakan shalat malam atau tahajjubd atau tarawih yang dikerjakan secara santai dan tidak terburu-buru.

Shalat malam (qiyam Ramadhan) itu disebut juga tahajjud, karena tahajjud secara bahasa bermakna tidak tidur, dan memang orang yang melaksanakan shalat malam tentu tidak tidur, makanya shalatnya disebut juga shalat tahajjud, apakah dikerjakan didalam bulan Ramadhan atau diluar Ramadhan.
Jadi keseimpulannya, tidak ada beda antara Tahajjud dan Tarawih, hanya beda istilah tapi sama saja, itu-itu juga shalatnya. Maka, bagi anda yang sudah selesai shalat Tarawih atau Qiyam Ramadhan atau Tahajjud dibulan Ramadhan dimasjid berjamaah, anda masih boleh shalat sunnah lagi dimalamnya (diwaktu sahur misalnya) karena Rasul tidak pernah membatasi jumlah rakaat shalat sunnah dimalam hari. Yang penting bila anda sudah shalat dengan bilangan ganjil dimasjid bersama imam, maka diwaktu sahur anda kerjakan dengan jumlah genap saja, jangan ganjil (witir), karena Rasulullah s.a.w. bersabda "Tidak ada witir dua kali dalam semalam." [H.R. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dll, Imam al-Tirmidzi menilai hadits ini hasan]

Wallahu a’lam.

Sumber: http://abunyahasan.blogspot.com
0 Responses

Posting Komentar