MARKETING IS BULLSHIT…

Itulah tema seminar yang diadakan sabtu, 4 April di Hotel Classie. Seminar tersebut menghadirkan keynote speaker Ippho santosa sekaligus penulis buku "Marketing is Bullshit" dan penggagas creative marketing.

Mengapa dikatakan pemasaran adalah omong kosong ? Ya, karena menurut Ippho, pemasaran hanyalah omong kosong tanpa adanya kreativitas . Mengapa kreativitas semakin penting? Ippho menyebutkan setidaknya ada delapan alasan penting, antara lain : krisis ekonomi global, maupun nasional yang berujung pada melemahnya daya beli konsumen. Tanpa kreativitas, marketer akan ngos-ngosan mengejar konsumen. Transparansi informasi yang menyebabkan informasi berlimpah juga membuat pesaing dapat meniru produk, proses dan strategi dalam hitungan bulan. Tanpa kreativitas, maka perusahaan bias ditikam dari belakang.

Menurut Ippho, kreativitas dapat dikembangkan dengan otak kanan. Karena pakar-pakar setuju kalau hemisfer otak kanan adalah otak emosional yang erat kaitannya dengan intuisi,visual, holistik, kreativitas, imajinasi, dan terkait pula dengan Emotional Quotient (EQ)

Sayangnya, sistem pendidikan di Indonesia telah mengabaikan otak kanan. Pendidikan konvensional mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi terlalu banyak mencerdaskan otak kiri dengan logika, hafalan , analistik , kuantitatif. Padahal 80% kesuksesan seseorang ditentukan oleh otak kanan.

Dalam "Marketing is Bullshit " juga mematahkan delapan omong kosong dalam dunia pemasaran, yaitu :

1. Hoki itu kebetulan, ternyata hoki bisa diciptakan, bukan kebetulan belaka.Untuk itu seorang marketer tidak punya pilihan lain kecuali :

  • Memastikan persiapan dan kesempatan
  • Memastikan komunikasi tiga lapis
  • Memanfaatkan ide sendiri atau ide orang lain
  • Memastikan penghematan, kehebatan atau kecepatan
  • Memastikan kreativitas

2. Terobosan adalah pemborosan. Padahal terobosan tak harus berujung pada pemborosan. Anda hemat namun dengan tetap hebat dengan macam-macam cara, antara lain ;

  • Mengolah kembali bahan-bahan sisa
  • Berkomunikasi via internet
  • Brpromosi via telepon genggam

3. Terobosan bukan keharusan, padahal tanpa terobosan, publik bisa bosan.Terlalu buruk justru bisa menjadi baik (To bad can be good ). Misalnya nama-nama sepeprti "Es Pocong di Depok, Rawon Setan di Surabaya, Perkedel Hostes di Bandung, dsb. Terobosaan senilai puluhan bahkan ratusan juta dapat dilakukan dengan macam-macam cara, misalnya :

  • Penyajian produk yang greget
  • Promosi yang greget
  • Penamaan yang greget

4. Diferensiasi sukar untuk dikreasi. Diferensiasi dapat berlaku pada apa saja,yaitu:

  • Superiority or inferiority
  • Software or hardware
  • Product or experience
  • Place or promo

5. Kegigihan adalah segala-galanya. Tanpa pengecualian, semua marketer ingin mencetak omzet miliaran. Intinya terletak paada bukan "sekedar-sekedar" yang maksudnya:

  • Keyakinan,bukan sekedar keinginan
  • Kecerdikan,bukan sekedar kegigihan
  • Kenekatan, bukan sekedar keberaniaan
  • Persiapan bukan sekedar pelayanan
  • Penghasilan, bukan sekedar penemuan
  • Sisi laba, bukan sekedar sisi liar

6. Perlu metode untuk hasilkan ide. Hampir-hampir tidak ada metode khusus untuk menghasilkan ide. Semua metode tidak terkecuali semua kejadian bisa menghasilkan ide bernilai miliaran rupiah. Diantaranya

  • Kondisi kepepet
  • Kondisi santai
  • Kondisi spesialis
  • Kondisi generalis
  • Kondisi krisis
  • Kondisi merantau
  • Kondis muda

7. Segala sesuatu serba terbatas. Orang kreatif adalah orang tanpa batas. Mereka menolak gagasan segala sesuatu serba terbatas. Karena dengan beragam pendekatan, bukan saja berhasil mengatasi keterbatasan, mereka juga berhasil mengelola :

  • Intuitif jadi infinitif
  • Thought jadi things
  • Sakit jadi duit
  • Konvensional jadi controversial
  • Social jadi komersial

8. Laba adalah raja. Kreativitas tidak akan ada gunanya jika tanpa profitabilitas. Dan sia-sia yang namanya profitabilitas kalau tidak ada integritas. Sudah semestinya seorang marketer mengumpulkan nilai tambah:

  • Build the integrity
  • Build the self esteem
  • Build the network
  • Build the relationship
  • Build the benefits
Sumber : http://www.stie-mdp.ac.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar